Pada saat Lucas Film sedang mengadakan riset tentang
bagaimana pengaplikasian digital teknologi terhadap feature film, studio-studio
lain mulai menciptakan flying logo dan broadcast graphic untuk beberapa perusahaan
seperti National Football League, dan televisi program seperti The NBC dan ABC
World news Tonight.
Sampai saat ini banyak sekali software-software 3D yang digunakan di pasaran.
Sedangkan untuk effect house yang berskala besar, mereka lebih cenderung
menggunakan software yang mereka kembangkan sendiri yang disebut prophiety
software. Untuk software-software yang bersifat komersil banyak nama-nama yang
kita kenal seperti Alias Power Animator, Softimage, 3D Max,dll.
3D animasi membutuhkan proses yang
relatif lebih sederhana dibandingkan 2D animasi (cel animation) karena semua
proses bisa langsung dikerjakan dalam satu computer software. Secara garis
besar proses 3D animasi bisa dibagi 4 tahap yaitu:
- Modeling
- Animating
- Texturing
- Rendering
Penjelasan
1.
Modelling
Tahap ini adalah pembuatan object-object yang dibutuhkan pada tahap animasi. Object ini bisa berbentuk primitif object seperti sphere (bola), cube ( kubus ) sampai complicated object seperti sebuah karakter dan sebagainya. Ada beberapa jenis materi object yang disesuaikan dengan kebutuhannya yaitu: polygon, spline, dan metaclay.
Polygon adalah segitiga dan segiempat yang menentukan area dari permukaan sebuah karakter. Setiap polygon menentukan sebuah bidang datar dengan meletakkan sebuah jajaran polygon sehingga kita bisa menciptakan bentuk-bentuk permukaan. Untuk mendapatkan permukaan yang halus, kita membutuhkan banyak bidang polygon. Bila kita hanya menggunakan sedikit polygon, maka object yang kita dapatkan akan terbagi menjadi pecahan-pecahan polygon.
Spline adalah beberapa kumpulan spline yang membentuk sebuah lapisan curva yang halus yang dinamakan patch. Sebuah patch menentukan area yang jauh lebih luas dan halus dari sebuah polygon.
Metaclay Dalam bentuk dasarnya, metaball berbentuk bola (sphere) yang bisa digabungkan satu sama lain sehingga membentuk bentuk organik object.
2.Animating
Proses
animasi dalam animasi komputer tidak membutuhkan sang animator untuk membuat
inbetween seperti yang dilakukan dalam tradisional animasi. Sang animator hanya
menentukan/membuat keyframe-keyframe pada object yang akan digerakkan. Setelah
proses keyframing dibuat, komputer akan menghitung dan membuat sendiri
inbetween secara otomatis.
3.Texturing
Proses ini menentukan karakterisik sebuah materi object dari segi texture. Untuk materi sebuah object itu sendiri, kita bisa mengaplikasikan properti tertentu seperti reflectivity, transparency, dan refraction. Texture kemudian bisa digunakan untuk mencreate berbagai variasi warna pattern, tingkat kehalusan/kekasaran sebuah lapisan object secara lebih detail.
3.
Rendering
Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modelling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemaahkan dalam sebuah bentuk output. Dalam standard PAL system, resolusi sebuah render adalah 720×576 pixels.
Istilah-istilah
rendering yang sering digunakan:
- Field Rendering
Field rendering
sering digunakan untuk mengurangi strobing effect yang disebabkan gerakan cepat
dari sebuah object dalam rendering vide
- Shader
Shader adalah sebuah
program yang digunakan dalam 3D software tertentu (softimage) dalam proses
special rendering. Biasanya shader diperlukan untuk memenuhi kebutuhan special
effect tertentu seperti lighting effects, atmosphere,fog dan sebagainya.
- Antialiasing
Antiliasing dilakukan
ketika pixel sangat terbatas. Antialiasing adalah metoda menghaluskan dan
mempertajam permukaan kasar atau jagged edges dari sebuah object. Metoda ini
menggunakan mathematical proses yang menambah pixel area.
Perangkat
Lunak untuk Pembuatan Animasi
Animasi 3D hanya bisa diciptakan dengan
software khusus 3D. Software 3D profesional yang banyak digunakan adalah
3Dsmax, dan Maya 3D. Kedua software ini memberikan banyak sekali tools
kreasi baik untuk modelling maupun trajectoring. Banyaknya
fasilitas pada kedua software tersebut menyebabkan tingkat kesulitan yang
tinggi untuk mempelajarinya. Selain itu kehebatan software ini juga
diimbangi dengan harga yang mahal. 3DSMax versi 6.0 harga ke konsumer
sekitar 24 juta rupiah. Maya 3D mematok harga lebih murah yakni 16 juta
rupiah.
Perangkat
Keras
3D sampai saat ini masih menjadi
komoditas primadona di bidang audio-visual. Selain menuntut kerja keras
untuk memupuk keahlian di bidang 3D, juga diperlukan alokasi dana besar
untuk prangkat penunjangnya. Untuk perangkat keras mutlak diperlukan
komputer dengan kapasitas prima. Di era tahun delapanpuluhan (ketika PC
masih di level AT 80486) Pembuatan 3D tidak dapat ditangani dengan
komputer PC. 3D khusus dikerjakan dengan komputer silikon, yakni komputer
yang dirancang untuk menangani data dengan aliran data sangat tinggi.
Harga komputer silikon sangat mahal, mencapai 10 kali lipat harga
komputer PC. Komputer PC mulai dapat menangani 3D sejak dikembangkannya
prosesor Intel Pentium. Selain itu, dari perusahan AMD juga mengembangkan
prosesor dengan kinerja yang sama dengan Pentium tetapi dengan herga
lebih murah
OKE SUDAH DINILAI
BalasHapus